Minggu, 28 September 2014

Metering Dalam Kamera DSLR

Metering yang Tepat
Mode Metering akan tergantung pada kamera serta merk-nya, tetapi ada tiga macam metering yang umum terdapat pada sebuah kamera DSLR yaitu: Multi-zone, Centre-Weighted Average dan Spot. Mode Multi-Zone membaca cahaya dari keseluruhan area. Sangat cocok untuk kebutuhan sehari-hari dan akurat untuk kebanyakan situasi. Centre-Weighted Average membaca sebanyak sekitar 70% dari tengah frame, ideal untuk mengambil gambar Portrait. Metering Spot membaca hanya sebatas area kecil, oleh kerena itu metering ini sedikit sulit diaplikasikan oleh fotografer pemula.

Quality Control
Apakah Sobat pernah memperhatikan format file yang kalian gunakan dalam memotret? Apakah Sobat lebih memilih menggunakan format RAW daripada JPEG? Foto-foto yang diambil dengan menggunakan format RAW akan memiliki fleksibilitas lebih ketika melakukan paska produksi atau editing dengan perangkat lunak seperti Photoshop atau GIMP.

Gunakan ISO antara 100 sampai 400, dan cobalah untuk mendapatkan sensitifitas cahaya paling renda. Beberapa kamera digital akan menghasilkan Noise pada ISO tinggi. Noise biasanya dalam foto terlihat seperti butiran pasir

Ketika membicarakan White Balance, Sobat bisa membiarkannya otomatis, tetapi jika Sobat telah percaya diri perihal penggunaanya sesuai dengan kondisi pencahayaan saat memotret maka silahkan kalian atur lebih detail, seperti ke Tungsten atau Cloudy



Key Control
Aperture dan Shutter Speed bisa dikatakan sangat krusial. Dampak kombinasi dari Dua pengaturan ini tidak hanya pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa, tetapi juga pada bagaimana foto kalian akan dihasilkan. Aperture mengendalikan Depth of Field dengan menentukan area mana saja yang akan terlihat tajam, jika Sobat memilih Depth of Field sempit dengan Foreground tajam dan Background blur



Pengaturan Kamera DSLR

Pengaturan AF dan Mode Drive
Kamera DSLR menawarkan beberapa mode fokus. Dua pengaturan fokus yang utama adalah Single-Servo untuk obyek diam, dan Continuous-Servo untuk obyek gerak. Kebanyakan kamera membolehkan penggunanya untuk menggunakan fokus secara manual.

Mode Drives memungkinkan kita untuk menentukan apakah kita akan mengambil foto dengan single frame setiap jepretan atau lebih dari satu jepretan selama kita menekan tombol Shutter.

Memanfaatkan Layar LCD.
Layar LCD bisa membuat kita memberikan salah penilain exposure jika kita tidak mengatur tingkat kecerahannya secara benar. Biasakan untuk mereview exposure sebuah foto menggunakan histogram atau tone chart. Sebuah grafik histogram yang cenderung memuncak di sisi kiri menandakan foto tersebut under-exposure, memuncak di sebelah kanan menandakan over-exposure.


Pengaturan Mode Exposure yang Tepat
Kamera DSLR memberikan beberapa fitur mode exposure, dari full otomatis seperti yang ada di kamera saku, sampai ke full manual. Dua mode semi-otomatis yang paling populer dalam memberikan sisi kreatifitas adalah Aperture Priority dan Shutter Priority.


Teknik Pengambilan Foto Bulb



a. Shutter Speed rendah –>lebih dari 2 detik. Diibaratkan kita merekan gambar. Jadi membutuhkan waktu yang sedikit lama agar pergerakan dari objek terekam.
b. Diafragma Kecil –>8 – 22. Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat. Detail dari objek akans emakin luas.
c. ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release. Hal ini dilakukan untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang, karena kita menggunakan speed rendah, jadi kemungkinan shake ketika memakai tangan.
d. MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape saja. Melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights). Biasa disebut dengan menggambar dengan cahaya. Sehingga pergerakan cahaya akan terekam.
e. Metering Objek –> Agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.



Apa itu Bulb ?
Bulb merupakan salah satu teknik pengambilan gambar (di fotografi) dengan menggunakan speed yang sangat lambat. Sangat lambat & hampir gak mungkin klo kita memegang kamera dengan tangan, untuk itu di perlukan kaki tiga alias tripod. Penggunaan tripod sangat penting dalam melakukan pengambilan foto mode Bulb. Fungsinya agar tidak terjadi guncangan pada kamera sewaktu pengambilan gambar dilakukan yang dapat membuat gambar berbayang.
Tripod masih bisa diganti dengan meja, atau apapun dimana kamera bisa diletakan dan syaratnya tempat tersebut tidak goyang.
Selain tripod, alat yang wajib ada adalah kamera. Ini alat yang paling penting, klo ga ada kamera mau foto bulb pake apa?? Pake jidat apa pake dengkul.. he.. he.. he.. Alat bantu yang lain yang bisa di pakai untuk bereksperimen adalah senter, lampu-lampu jalan, lampu mobil, kembang api, api, dll.